Friday, September 30, 2016

Yuk, Mengenal Bullet Journaling!


Jika Anda termasuk orang yang memiliki banyak daftar hal-hal yang Anda ingin lakukan dan hendak menatanya didalam satu tempat atau Anda ingin melacak aktivitas harian anda, maka bullet journaling dapat menjadi alternatif Anda dalam merencanakan sesuatu.  Belakangan ini bullet journaling menjadi salah satu metode yang sangat populer untuk melakukan perencanaan. Bahkan, bullet journaling dapat menjadi salah satu hobi yang menarik untuk dicoba.  Lantas, apa sebenarnya bullet journaling itu?
Simpelnya, bullet journaling adalah kombinasi dari perencanaan, daftar hal yang harus dilakukan, buku harian, bahkan sekaligus buku gambar. Anda dapat menggunakan buku jurnal apapun untuk membuat bullet journal, asalkan ukurannya tidak terlalu besar sehingga mudah untuk dibawa. Bullet journaling ini dapat dimulai dengan menulis catatan dengan singkat dan cepat, yang disebut dengan “rapid logging”. Anda dapat menandai catatan tersebut dengan simbol-simbol tertentu untuk memudahkan pengkategorian. Selain mengisi bullet journal dengan catatan-catatan, Anda dapat membuat bullet journal menjadi lebih menarik dengan menambahkan gambar-gambar yang unik.
Ternyata, bullet journaling memiliki manfaat tersendiri. Bullet journaling dapat membantu dalam bekerja secara lebih efisien dan fokus untuk mencapai tujuan. Anda tidak perlu repot-repot mengganti buku untuk menulis catatan lain karena sudah ada indeks catatan yang memudahkan Anda untuk mencari catatan tersebut. Sifat bullet journal yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuatnya ini juga menguntungkan bagi pembuatnya. Selain itu, menulis bullet journal dapat membantu mengingat lebih baik. Anda juga dapat mengatur waktu dengan lebih efisien, dengan mencatat kapan Anda sibuk maupun memiliki waktu luang. Bagi sebagian orang, bullet journaling dapat membantu menghilangkan stress dengan mencurahkan pikiran mereka lewat menggambar dalam bullet journal. Tetapi bagi Anda yang tidak terampil menggambar, ini bukan suatu keharusan.
Bullet journaling dapat dicoba oleh siapa saja, dan dengan bullet journaling mengatur waktu menjadi lebih menyenangkan. Ada banyak inspirasi bullet journaling menarik yang Anda dapat cari di Instagram, Tumblr, maupun Pinterest. Anda dapat juga mengembangkan cara-cara tersendiri untuk menulis bullet journal Anda. 

Sunday, September 25, 2016

Membaca, Apa Saja Manfaatnya?



Diantara padatnya kesibukan sehari-hari, terkadang kita mudah lupa meluangkan waktu untuk membaca buku yang kita senangi. Padahal dalam kenyataannya membaca buku tidak hanya bermanfaat sebagai hiburan saja. Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Science pada Oktober 2013 lalu menunjukkan bahwa membaca buku (terutama fiksi) dapat mengembangkan kemampuan “teori pikiran” yaitu kemampuan untuk ‘memahami’ pikiran dan perasaan orang lain.
Manfaat yang kita dapatkan dari membaca buku tidak berhenti sampai disitu saja. Membaca buku ternyata juga memiliki pengaruh positif bagi kesehatan kita, yang sudah dibuktikan dalam penelitian-penelitian ilmiah terkemuka. Lantas, apa saja manfaat yang dapat diperoleh melalui membaca buku secara rutin?
Membaca dapat menenangkan pikiran.
Apakah Anda merasa stress? Jika jawaban Anda ‘iya’, bacalah sebuah buku. Sebuah penelitian di University of Sussex pada 2009 menunjukkan bahwa membaca merupakan cara terbaik dalam mengatasi stress, mengalahkan cara-cara lain seperti mendengarkan musik, minum teh atau kopi, dan berjalan-jalan. Dengan mengukur detak jantung dan tegangan otot, partisipan hanya butuh 6 menit untuk rileks setelah mulai membaca.
Membaca dapat membantu menajamkan pikiran.
Ternyata, membaca buku dapat membantu menjaga kesehatan otak ketika Anda mencapai usia tua, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology. Penelitian yang melibatkan 294 orang yang meninggal di usia rata-rata 89 tahun menemukan bahwa orang yang terlibat dalam aktivitas yang menstimulasi mental, seperti membaca, mengalami penurunan memori yang lebih lambat dibandingkan dengan yang tidak terlibat dalam aktivitas tersebut. Orang yang melatih pikiran dengan membaca memiliki 32 persen penurunan mental lebih rendah dibandingkan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak terbiasa melatih pikiran. 
Membaca bahkan mungkin dapat mencegah penyakit Alzheimer.
Menurut riset yang terbit dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences tahun 2001, orang dewasa yang memiliki hobi yang melibatkan otak, seperti membaca atau bermain teka-teki, memiliki lebih sedikit kecenderungan untuk terkena penyakit Alzheimer. Akan tetapi, peneliti hanya menemukan suatu kaitan antara hobi tersebut dengan Alzheimer, bukan hubungan sebab-akibat. Kaitan tersebut mungkin dikarenakan ketidakaktifan merupakan faktor resiko bagi penyakit, berdasarkan riset tersebut.
“Otak adalah sebuah organ di dalam tubuh, yang ikut menua tergantung penggunaannya. Seperti aktivitas fisik yang menguatkan jantung, aktivitas intelektual menguatkan otak melawan penyakit,” menurut Dr. Robert P. Friedland dalam riset tersebut.
Membaca dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak.
Banyak ahli menyarankan agar memiliki kebiasaan menenangkan diri secara rutin untuk menenangkan pikiran serta mengisyaratkan tubuh untuk menutup mata. Membaca dapat menjadi cara yang baik untuk melakukannya, asalkan buku yang dibaca tidak membuat Anda terjaga sepanjang malam dalam membacanya. Membaca dengan cahaya lampu tidur ternyata lebih baik dibandingkan dengan cahaya dari laptop, karena cahaya dari peralatan elektronik memberi sinyal kepada otak agar otak tetap dalam keadaan terjaga.
Membaca dapat membuat Anda lebih berempati.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, membaca fiksi mungkin benar-benar dapat meningkatkan empati. Para peneliti di Belanda merancang dua eksperimen yang menunjukkan bahwa orang yang “tergerak secara emosional” oleh suatu cerita fiksi memiliki empati yang meningkat. Dalam dua eksperimen tersebut, empati yang meningkat ditunjukkan oleh pembaca cerita-cerita fiksi karangan Arthur Conan Doyle atau José Saramago.
Di samping itu, buku-buku motivasi atau self-help dapat mengurangi depresi.
Buku-buku self-help dapat membantu diri Anda sendiri. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE menunjukkan bahwa membaca buku self-help (juga disebut "biblioterapi"), dikombinasikan dengan sesi dukungan tentang cara menggunakannya, dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah setelah satu tahun dibandingkan dengan perawatan khusus yang diterima pasien.
Buku self-help bahkan dapat bekerja dalam kasus-kasus depresi berat. Menurut meta analisis dari University of Manchester yang diterbitkan pada tahun 2013, seseorang dengan depresi berat bisa mendapatkan keuntungan dari "intervensi intensitas rendah," termasuk buku self-help dan situs-situs interaktif, sebanyak atau lebih dari mereka yang kurang mengalami depresi berat.


Saturday, September 24, 2016

Pengaruh Sosial Media


Tidak bisa dipungkiri kini sosial media telah merambah ke hampir seluruh lapisan masyarakat. Pengaruh sosial media dalam komunikasi dan penyebaran informasi pun semakin kuat. Hal ini terbukti dari semakin bertumbuhnya penggunaan aplikasi sosial media yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti Facebook, Twitter, Line, dan masih banyak lagi. Pengaruh ini ada yang bersifat positif, dan ada pula yang bersifat sebaliknya.
Salah satu pengaruh positif terpenting dari sosial media adalah komunikasi yang semakin mudah dan dapat dilakukan di mana saja. Sosial media membantu penggunanya berkomunikasi dengan keluarga dan teman, mengetahui kegiatan yang sedang terjadi di lingkungan sosial pengguna, dan mengetahui aktivitas pengguna lainnya. Komunikasi yang mudah ini menunjang pengembangan relasi yang sudah ada maupun usaha untuk mendapatkan teman baru.
 Tak hanya komunikasi antar sesama pengguna, berkembangnya potensi bisnis juga menjadi pengaruh positif dari sosial media. Hal ini ditunjukkan dari pesatnya perkembangan e-commerce yang diimplementasikan oleh sosial media. Lewat komunikasi dalam sosial media, pengusaha dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Sosial media juga memegang andil dalam mempromosikan barang atau jasa yang hendak ditawarkan kepada konsumen.
Sosial media berperan penting dalam penyebaran informasi berita. Pengguna dapat mengetahui berita apa yang sedang hangat lewat fitur trending topic atau melihat dari akun sosial media berita-berita terkemuka. Kehadiran sosial media membuat setiap orang berpotensi untuk menyampaikan berbagai kejadian di belahan bumi tanpa harus membawa berita ke redaktur seakan-akan sosial media melengkapi media berita yang sudah ada. Pengguna sosial media juga dapat berdiskusi mengenai topik-topik penting serta memperluas wawasan mereka terhadap topik tersebut. Misalnya, kalangan muda kini lebih peduli terhadap isu-isu politik dibandingkan sebelumnya. 
Bagi komunitas non profit, sosial media dipandang sebagai alat untuk menggerakkan massa. Situs-situs seperti Facebook dan Twitter mampu mengembangkan kesadaran pada masyarakat untuk berkontribusi dalam aksi-aksi sosial, terlihat dari berhasilnya gerakan-gerakan seperti satu juta facebookers dan gerakan mengumpulkan koin. Di sisi lain, sosial media memberikan kesempatan bagi orang-orang yang sebelumnya tidak pernah terdengar opininya untuk mengutarakan pikiran dan aspirasi mereka. Maraknya petisi-petisi online seperti Change.org yang disebarkan melalui sosial media ikut membantu memperluas kesadaran masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap masalah yang sedang hangat dibicarakan. 
Namun, penggunaan sosial media pun tak luput dari pengaruh-pengaruh negatif. Salah satu efek negatif sosial media yang umum dijumpai ialah masalah privasi dan menurunnya produktivitas. Beberapa pengguna sosial media mendapat ancaman secara online dari pihak yang tidak menyenangi mereka sehingga mereka khawatir apabila ancaman tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Menurunnya produktivitas seseorang karena terlalu sering mengakses sosial media sambil melakukan sebuah pekerjaan juga merupakan dampak negatif yang diberikan sosial media. Sosial media dapat mempengaruhi munculnya depresi dan turunnya self esteem karena terkadang pengguna membandingkan hidup mereka dengan hidup teman-temannya melalui postingan teman-temannya dan pada akhirnya pengguna merasa tidak puas dengan hidupnya. 
Berlebihnya informasi yang didapat dari sosial media atau sering disebut information overload ikut memberikan dampak negatif pada penggunaan sosial media untuk mendapatkan informasi aktual. Timbulnya sumber informasi yang kurang akurat yang kemudian disebarluaskan di sosial media menambah informasi yang sesungguhnya kurang perlu. Akibatnya, seseorang menjadi sulit memahami suatu isu atau mengambil keputusan dikarenakan ketersediaan informasi yang berlebih.
Maraknya penipuan secara online juga memberikan efek negatif dari penggunaan sosial media. Umumnya pelaku penipuan mencuri identitas pribadi korban sehingga pelaku dapat mengambil keuntungan dari korban tersebut dan korban merasa dirugikan. Dalam sosial media penipuan dapat terjadi dalam jejaring sosial maupun sistem pesan instan. Terkadang iklan dalam situs sosial media memiliki peluang yang besar untuk menipu pengguna.
Melihat dari pengaruh-pengaruh tersebut, kita perlu menggunakan media sosial dengan bijak sehingga tidak terpengaruh dengan efek-efek negatif yang diberikan oleh sosial media. Kita perlu memilah aplikasi sosial media yang sesuai dengan kebutuhan, memilah isi konten yang dibaca dalam sosial media, dan tak lupa untuk menjaga etika serta tidak menyinggung perasaan orang lain ketika berkomunikasi dalam sosial media.